11.Methodology (Metodology) Beberapa hal dibawah ini akan mendukung metodologi pembelajaran yang berpusat : 1.Mempelajari bahasa kedua adala...
11.Methodology (Metodology)
Beberapa hal dibawah ini akan mendukung metodologi pembelajaran yang berpusat :
1.Mempelajari bahasa kedua adalah proses perkembangan pelajar menggunakan pengetahuan mereka untuk menciptakan informasi baru agar dapat dipahami.
2.Mempelajari bahasa kedua adalah proses aktif. Tidaklah cukup bagi pelajar hanya memiliki kebutuhan pengetahuan untuk membuat hal-hal penuh arti, mereka juga harus menggunakan pengetahuan itu.
Perbedaan dua jenis kegiatan:
a.Kegiatan Psikomotorik, yaitu mampu meneliti perubahan organ bicara yang sesuai dengan tanda-tanda dari otak.
b.Kegiatan Memproses Data, yaitu pengaturan informasi ke dalam jaringan penuh arti dari pengetahuan. Faktor ini adalah faktor yang penting, karena jika bahasa tidak dihubungkan ke jaringan, maka kegiatan psikomotor hanya akan memiliki sedikit manfaat.
3.Mempelajari bahasa adalah proses membuat keputusan. Pelajar harus menjadi bagian pembuat keputusan.
4.Mempelajari bahasa bukan hanya masalah pengetahuan linguistik. Masalah paling mendasar dari mempelajari bahasa kedua adalah tak sebandingnya antara konseptual pelajar / kapasitas kognitif dan level linguistik pelajar. Dimana pengetahuan pelajar dari spesialisasi subjeknya mungkin dari level tinggi sementara pengetahuan linguistiknya yang sebenarnya adalah nol.
5.Mempelajari bahasa bukanlah pengalaman pertama pelajar dengan bahasa. Setiap pelajar bahasa asing adalah mampu berkomunikasi dalam satu bahasa. Pengetahuan pelajar mengenai komunikasi harus secara aktif dieksploitasi dalam mempelajari bahasa asing.
6.Mempelajari bahasa adalah pengalaman emosional. Perhatian kita diharuskan untuk mengembangkan emosi positif untuk menentang emosi negatif.
7.Mempelajari bahasa adalah soal kecil yang luas. Kita bisa mempelajarinya sambil berlalu ketika kita sebenarnya sedang memikirkan yang lain. Hal paling penting adalah bahwa masalahnya mengaharuskan pelajar untuk menggunakan bahasa dengan demikian mengatur bahasa untuk masuk kedalam matriks pengetahuan dalam ingatan mereka.
8.Mempelajari bahasa tidak sistematik. Kita belajar dengan pengetahuan secara sistematis tapi prosesnya sendiri tidak sistematik. Dimana pelajar harus menciptakan sistem internal.
Analysis (Analisa)
Beberapa teknik sederhana yang bisa diterapkan di hampir beberapa pelajaran :
1.Celah. Belajar menuntut pemikiran
a.Celah Informasi, adanya kebutuhan untuk berkomunikasi dan berbagi pengetahuan dari pelajar satu ke yang lainnya.
b.Celah Media, informasi yang tersedia dalam satu media ditransfer ke media lain.
c.Celah Alasan, terdapat petunjuk dan sejumlah bukti, tapi kebutuhan menjawab diperhitungkan.
d.Celah Ingatan, pelajar telah menerima informasi dalam satu tingkat pelajaran.
e.Celah Jigsaw, semua bagian digabung menjadi kesatuan yang lengkap.
f.Celah Pendapat, apa yang penting, yang tida dan yang relevan.
g.Celah Khusus, apa yang pasti diketahui, apa yang bisa diisyaratkan, apa yang bisa diprediksikan, apa yang tak tersedia secara lengkap.
2.Variasi. Keperluan pengulangan untuk membantu pembelajaran agar pikiran tetap siaga, dicapai dengan cara :
a.Variasi Perantara : teks, gambar, pidato, rekaman.
b.Variasi Organisasi Kelas : seluruhnya, pasangan, perorangan, kelompok.
c.Variasi Peranan Pelajar : presenter, pengevaluasi, penerima, pemikir, perunding.
d.Variasi Latihan : kegiatan atau tugas
e.Variasi Keterampilan : membaca, mendengarkan, menukis, berbicara, keterampilan grafik
f.Variasi Topik
g.Variasi Fokus : ketelitian, kefasihan, wacana, tata bahasa, pengucapan, dsb.
3.Prediksi. Permasalahan penggunaan pengetahuan dari pola atau sistem untuk mengantisipasi seperti situasi dalam novel.
4.Kesenangan. Cara termudaah dalam menarik pikiran pelajar.
5.Penggabungan Metodologi. Meningkatkan jarak dari kemungkinan kegiatan-kegiatan di kelas.
6.Koheren. Adanya kesinambungan satu sama lain.
7.Persiapan. Menambah konteks pengetahuan materi dan mempersiapkan pikiran pelajar untuk belajar.
8.Keterlibatan. Pelajar harus dilibatkan baik secara sadar dan secara emosi dalam pelajaran.
9.Kreatifitas. Pelajaran mencerminkan bahasa yang dinamis.
10.Suasana. Mengenali keberhasilan pembelajaran tergantung pada peranan yang tak dapat diraba seperti hubungan antara siswa dan guru.
Semoga artikel ini bermanfaat
Beberapa hal dibawah ini akan mendukung metodologi pembelajaran yang berpusat :
1.Mempelajari bahasa kedua adalah proses perkembangan pelajar menggunakan pengetahuan mereka untuk menciptakan informasi baru agar dapat dipahami.
2.Mempelajari bahasa kedua adalah proses aktif. Tidaklah cukup bagi pelajar hanya memiliki kebutuhan pengetahuan untuk membuat hal-hal penuh arti, mereka juga harus menggunakan pengetahuan itu.
Perbedaan dua jenis kegiatan:
a.Kegiatan Psikomotorik, yaitu mampu meneliti perubahan organ bicara yang sesuai dengan tanda-tanda dari otak.
b.Kegiatan Memproses Data, yaitu pengaturan informasi ke dalam jaringan penuh arti dari pengetahuan. Faktor ini adalah faktor yang penting, karena jika bahasa tidak dihubungkan ke jaringan, maka kegiatan psikomotor hanya akan memiliki sedikit manfaat.
3.Mempelajari bahasa adalah proses membuat keputusan. Pelajar harus menjadi bagian pembuat keputusan.
4.Mempelajari bahasa bukan hanya masalah pengetahuan linguistik. Masalah paling mendasar dari mempelajari bahasa kedua adalah tak sebandingnya antara konseptual pelajar / kapasitas kognitif dan level linguistik pelajar. Dimana pengetahuan pelajar dari spesialisasi subjeknya mungkin dari level tinggi sementara pengetahuan linguistiknya yang sebenarnya adalah nol.
5.Mempelajari bahasa bukanlah pengalaman pertama pelajar dengan bahasa. Setiap pelajar bahasa asing adalah mampu berkomunikasi dalam satu bahasa. Pengetahuan pelajar mengenai komunikasi harus secara aktif dieksploitasi dalam mempelajari bahasa asing.
6.Mempelajari bahasa adalah pengalaman emosional. Perhatian kita diharuskan untuk mengembangkan emosi positif untuk menentang emosi negatif.
7.Mempelajari bahasa adalah soal kecil yang luas. Kita bisa mempelajarinya sambil berlalu ketika kita sebenarnya sedang memikirkan yang lain. Hal paling penting adalah bahwa masalahnya mengaharuskan pelajar untuk menggunakan bahasa dengan demikian mengatur bahasa untuk masuk kedalam matriks pengetahuan dalam ingatan mereka.
8.Mempelajari bahasa tidak sistematik. Kita belajar dengan pengetahuan secara sistematis tapi prosesnya sendiri tidak sistematik. Dimana pelajar harus menciptakan sistem internal.
Analysis (Analisa)
Beberapa teknik sederhana yang bisa diterapkan di hampir beberapa pelajaran :
1.Celah. Belajar menuntut pemikiran
a.Celah Informasi, adanya kebutuhan untuk berkomunikasi dan berbagi pengetahuan dari pelajar satu ke yang lainnya.
b.Celah Media, informasi yang tersedia dalam satu media ditransfer ke media lain.
c.Celah Alasan, terdapat petunjuk dan sejumlah bukti, tapi kebutuhan menjawab diperhitungkan.
d.Celah Ingatan, pelajar telah menerima informasi dalam satu tingkat pelajaran.
e.Celah Jigsaw, semua bagian digabung menjadi kesatuan yang lengkap.
f.Celah Pendapat, apa yang penting, yang tida dan yang relevan.
g.Celah Khusus, apa yang pasti diketahui, apa yang bisa diisyaratkan, apa yang bisa diprediksikan, apa yang tak tersedia secara lengkap.
2.Variasi. Keperluan pengulangan untuk membantu pembelajaran agar pikiran tetap siaga, dicapai dengan cara :
a.Variasi Perantara : teks, gambar, pidato, rekaman.
b.Variasi Organisasi Kelas : seluruhnya, pasangan, perorangan, kelompok.
c.Variasi Peranan Pelajar : presenter, pengevaluasi, penerima, pemikir, perunding.
d.Variasi Latihan : kegiatan atau tugas
e.Variasi Keterampilan : membaca, mendengarkan, menukis, berbicara, keterampilan grafik
f.Variasi Topik
g.Variasi Fokus : ketelitian, kefasihan, wacana, tata bahasa, pengucapan, dsb.
3.Prediksi. Permasalahan penggunaan pengetahuan dari pola atau sistem untuk mengantisipasi seperti situasi dalam novel.
4.Kesenangan. Cara termudaah dalam menarik pikiran pelajar.
5.Penggabungan Metodologi. Meningkatkan jarak dari kemungkinan kegiatan-kegiatan di kelas.
6.Koheren. Adanya kesinambungan satu sama lain.
7.Persiapan. Menambah konteks pengetahuan materi dan mempersiapkan pikiran pelajar untuk belajar.
8.Keterlibatan. Pelajar harus dilibatkan baik secara sadar dan secara emosi dalam pelajaran.
9.Kreatifitas. Pelajaran mencerminkan bahasa yang dinamis.
10.Suasana. Mengenali keberhasilan pembelajaran tergantung pada peranan yang tak dapat diraba seperti hubungan antara siswa dan guru.
Semoga artikel ini bermanfaat