Section 2 Course design ESP adalah pendekatan untuk mengajar bahasa yang tujuannya untuk menemukan kebutuhan pelajar. Dengan desain kursus y...
Section 2 Course design
ESP adalah pendekatan untuk mengajar bahasa yang tujuannya untuk menemukan kebutuhan pelajar. Dengan desain kursus yang tepat untuk berbagai kelompok pelajar.
4.Language description (Penggambaran Bahasa)
Berbagai ide mengenai bahasa yang berpengaruh pada ESP, bisa kita kenali dengan 6 point utama dari perkembangannya :
1.Classical or traditional grammar (Tata Bahasa Klasik/Kuno)
Penggambaran bahasa Inggris dengan dengan bahasa lainnya berdasarkan tata bahasa dari bahasa klasik, yaitu Yunani dan Latin. Penggambaran ini berdasarkan analisis dari aturan yang dimainkan oleh masing-masing kata dalam kalimat. Digambarkan dengan cara seperti ini karena bahasa klasik berdasarkan bahasa dimana fungsi gramatikal masing-masing kata dalam kalimat dibuat jelas dengan menggunakan infleksi yang tepat, dengan demikian memperbaiki pengetahuan kita bagaimana bahasa beroperasi.
2.Structural linguistic (Struktural Ilmu Bahasa)
Menggambarkan istilah-istilah dari kata bahasa sintagmatik, tata bahasa yang membawa proposi pokok. Sederhananya, penggambaran tata bahasa diperlukan jika terdapat area besar dari penggunaan bahasa yang tidak dapat dijelaskan.
3.Transformational Generative [TG] grammar (Tata Bahasa Transformasi Generatif)
Tata bahasa melihat bahasa sebagai kumpulan pola sintagmatik yang dipegang hingga penerbitannya di tahun 1957 dalam Tata Bahasa Sintatik oleh Noah Chomsky. Chomsky menyatakan bahwa adanya masalah yang muncul dari bahasa karena bahsa masih dianalisa dan digambarkan dalam isolai dari pikiran manusia yang memproduksinya.Hal tersebut dilihat sebagai cerminan pola pikiran manusia.
Terdapat dua level makna yaitu : level terdalam, mengenai aturan dari pikiran dan level permukaan, dimana pikiran-pikiran tersebut diekspresikan melalui sintaks (ilmu kalimat) dari bahasa. Chomsky menyatakan ada dua hal yang mempengaruhi pengajaran yaitu Bahasa mempengaruhi aturan dan adanya hubungan antara arti dan bentuk. Yaitu Penampilan lebih pada struktur permukaan dan Kemampuan lebih pada level aturan terdalam (arti).
4.Language Variation and register analysis (Variasi Bahasa dan Register Analisis)
Bahasa itu berbeda, akan tetapi merupakan satu tujuan yang sama beda penyampaian yang dianalisa dengan variasi yang berbeda. Konsep dari bahasa yang berbeda memberikan tingkatan jenis ESP yang didasarkan pada register analisis. Jika ragam bahasa berdasarkan konteksnya maka kemungkinannya adalah mengenalinya berdasarkan jenis bahasa yang berhubungan dengan konteks yang spesifik, seperti dalam area pengetahuan.
5.Functional/Notional grammar (Fungsional atau Nosional (ide) Tata Bahasa)
Fungsional menyangkut kelakuan sosial dan mewakili tujuan dari pembicara atau penulis. Sementara Nosion (ide) mencerminkan cara yang ada dalam pikiran manusia. Fungsional melihat bahasa mulai memiliki pengaruh pada pengajaran bahasa di tahun 1970an. Sementara nosion, padan kata yang tepat bisa diraih sejak nosion dan fungsi mewakili kategori pikiran manusia dan kelakuan sosialnya yang tidak terlalu bersebrangan dengan bahasa.
6.Discourse [rhetorical] analysis (Analisa Wacana (Retorikal)
Konteks dari kalimat juga penting untuk membentuk makna. Makna dalam kalimat bisa sama tetapi berbeda konteks.
Dengan kata lain aya bahasa yang memiliki makna untuk tujuan lain. Contoh :
i.Bolehkah saya bermain keluar?
Hujan
ii. Sudahkah kamu memotong rumputnya?
Hujan
iii. Sepertinya saya akan pergi jalan-jalan
Hujan
Dua kunci dalam mengajar ESP:
a. Pelajar disadarkan mengenai lapangan spesialisnya
b. Menggunakan analisa wacana melalui materi yang bertujuan untuk menjelaskan bagaimana makna diciptakan dalam penulisan kalimat.
Semoga artikel ini bermanfaat