TANGISAN SANG PEMIMPIN

”Saat itu aku menoleh pada Rasulullah. Tiba-tiba saja aku melihat matanya mengalirkan air mata.” (Ibnu Mas’ud dalam Shahih Bukhari-Muslim). ...

”Saat itu aku menoleh pada Rasulullah. Tiba-tiba saja aku melihat matanya mengalirkan air mata.” (Ibnu Mas’ud dalam Shahih Bukhari-Muslim).
Suatu ketika Rasulullah meminta Ibnu Mas’ud untuk membacakan Al-Qur’an di hadapannya. Ibnu Mas’ud terkejut. ”Al-Qur’an adalah wahyu yang diturunkan melalui dirimu, bagaimana saya harus membacakannya, ya Rasulullah?” Tanya Ibnu Mas’ud, ”Aku ingin mendengarkannya dari orang lain,” jawab Rasul singkat.Ibnu Mas’ud pun membaca surat An Nisa’, sampai pada ayat tertentu, Rasulullah meminta Mas’ud menghentikan bacaannya. Tanpa sengaja Ibnu Mas’ud melihat wajah Rasulullah. Dari matanya mengalir deras air mata. Rasulullah menangis saat Ibnu Mas’ud membaca ayat ”... dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu) ... (Q.S. An Nisa 4 : 41).
Rasulullah menangis memikirkan nasib umatnya. Sebuah tangisan karena khawatir atas kondisi lingkungan sosialnya. Rasulullah adalah sosok pemimpin yang diberi tanggung jawab bukan hanya untuk manusia, tetapi untuk seluruh alam (Rahmatan lil ’alamin).
Imam Ibnul Qayyim membagi 10 macam linangan ait mata (tangisan). Ada tangisan kasih sayang, tangisan takut dan khawatir, tangisan cinta dan rindu, tangisan gembira dan bahagia, tangisan terkejut karena beban berat, tangisan sedih, tangisan lemah dan tidak mampu, tangisan kemunafikan, tangisan palsu, dan tangisan solidaritas.
Dari 10 ragam tangisan tersebut bisa dikelompokkan ke dalam dua macam, yaitu tangisan yang berasal dari hati dan tangisan sebatas linangan air mata. Tangisan sebatas linangan air mata adalah tangisan kemunafikan, tangisan palsu, atau sekedar solidaritas karena orang lain menangis. Sebaliknya tangisan kekhawatiran seorang pemimpin sebagaimana yang diperlihatkan Rasulullah adalah linangan air mata yang mengucur dari lubuk hati yang paling dalam.
Kedalaman hati tentu tak ada yang bisa mengukur. Namun, apakah sebuah tangisan hanya sebatas linangan air mata atau bukan, kita bisa melihat dari prilakunya. Seorang yang menangis kala berdzikir, namun prilakunya banyak menyimpang, berarti tangisan itu baru sebatas linangan air mata. Dalam konteks kepemimpinan, tangisan tulus sang pemimpin terukur dari kesungguhannya dalam upayanya menyelesaikan problema yang di hadapi warganya.

COMMENTS

Name

Aktifitas Artikel Biodata blog 1 Buku D3 Do'a ESP ESQ Game Mobile Hack Hari Penting Hikmah Hitung Cepat Internet Jarimatika Java Joomla Jurnal Kampus Kata Bijak KKN Linux Lirik Lagu Man. Qalbu Media Belajar Motivator Multimedia News PBO Pekerjaan Personal Sejarah Kebangsaan Sekolah SMP N 1 Ciledug Strees Study Tempat Magang Tes Potensi Akademik Tips n Trik Tugas ISBD Umum Universitas Brawijaya
false
ltr
item
Media Publikasi: TANGISAN SANG PEMIMPIN
TANGISAN SANG PEMIMPIN
Media Publikasi
https://mediapub-iid.blogspot.com/2007/08/tangisan-sang-pemimpin.html
https://mediapub-iid.blogspot.com/
http://mediapub-iid.blogspot.com/
http://mediapub-iid.blogspot.com/2007/08/tangisan-sang-pemimpin.html
true
5346827114984808182
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy