Section 4 The role of the ESP teacher 13.Orientation (Orientasi) Ada tiga masalah yang telah kita temukan secara konsisten muncul dalam disk...
Section 4 The role of the ESP teacher
13.Orientation (Orientasi)
Ada tiga masalah yang telah kita temukan secara konsisten muncul dalam diskusi dengan guru ESP :
1.The lack of an orthodoxy (Kurangnya Ortodoksi ESP untuk memberikan panduan siap pakai)
ESP telah mengalami sejumlah perubahan besar dalam orientasi.ini telah terjadi karena sebagian besar ESP telah dikembangkan pada saat revisi mendasari pandangan kita tentang bahasa dan pembelajaran telah berlangsung. Pada tahap awal ESP tak ada pertanyaan mengenai penggunaaan teks otentik. Hal ini dengan mudah dapat dilihat bahwa berbagai jenis teks akan diperlukan pada tahap yang berbeda.
2.New realms of knowledge (Bidang Baru dari Pengetahuan)
Guru ESP harus berjuang untuk menguasai bahasa dan permasalahannya melampaui batas-batas pengalaman mereka sebelumnya. Masalah ini paling baik diilustrasikan dalam pertanyaan ahli pengetahuan dan bahasa.
a.Apakah isi dari materi ESP harus di spesialisasikan secara tinggi ?
Jawaban utama pertanyaan ini adalah dengan melihat pada pengajaran ESP dalam masa keseluruhan pengajaran atau proses pembelajaran. Banyak faktor di dalamnya bahwa prosesnya harus dievaluasi pada dasar bagaimana hal tersebut berhubungan dengan faktor lain dan segala pengaruhnya dalam proses tersebut. Sehingga dengan ESP, materi harus tepat menghitung pengetahuan dan kemampuan guru serta merundingkan hubungan kerja. Kemampuan guru adalah kebutuhan komposisi dalam proses mengajar bahasa yang mampu mempengaruhi masalah sebagai pilihan dari teks.
b.Kenapa begitu banyak guru ESP menemukan kesulitan untuk memahami masalah subjek ESP ?
Masalahnya adalah :
-Adanya tradisi dalam pendidikan dari pemisahan kemanusiaan dan ilmu pengetahuan.
-Banyak guru ESP enggan menetap dalam wilayah baru.
-Menganggap skala perubahan ESP harus diakui bahwa sedikit usaha telah dibuat untuk menarik guru atau sedikitnya menghilangkan ketakutan mereka.
-Sikap umum dalam ESP nampaknya diharapkan guru untuk memenuhi persyaratan dari situasi target.
Jadi, guru harus dibantu untuk disadarkan bahwa mereka telah memiliki banyak pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami masalah subjeknya.
c.Apa jenis pengetahuan yang disyaratkan guru ESP ?
Guru ESP tidak harus mempelajari pengetahuan spesialisasi subjek, mereka hanya meminta tiga hal yaitu :
•Sikap positif terhadap kandungan ESP
•Pengetahuan prinsip dasar dari area subjek
•Kesadaran seberapa besar kemungkinan bahwa mereka telah tahu
Hal paling penting adalah menghilangkan pengetahuan yang bersifat rahasia dan membangun guru ESP untuk percaya diri.
3.Change in the status of English teaching (Perubahan dalam status mengajar Bahasa Inggris)
Ciri paling penting dari ESP dalam hubungannya dengan Bahasa Inggris Ummum adalah status perubahan bahasa Inggris dari subjek biasa dalam haknya melayani industri untuk spesialisasi lain.
Cara paling penting dimana Guru ESP menjadi perunding yaitu dengan memperhatikan si pelajar itu sendiri. Berbeda dengan guru bahasa Inggris Umum, guru ESP dihadapkan dengan kelompok pelajar dengan dugaan tertentu sebagai sifat, isi, dan pencapaian kursus.
Terdapat dua alasan untuk memiliki pendekatan spesifik pada subjek :
a.Paras kebenaran materi spesifik nampak relevan
b.Keakraban
Strategi untuk menguraikan masalah :
a.Langkah pertama adalah mencoba dan membangun kelompok.
b.Menghindari materi spesifik terlalu tinggi dan mencoba untuk memberi spesialisasi setiap orang dalam beberapa kesempatan.
c.Lihat topik yang memberi jalan pada spesialis berbeda area.
d.Menyadarkan pelajar mengenai kekurangan dari ketegasan kebutuhan mereka.
e.Jika orang-orang senang, mereka akan sedikit menjauhi keluhan.
Kesimpulannya, ada sedikit pembenaran untuk memiliki materi yang sangat spesifik. Tetapi para pelajar masih akan menuntutnya. Menyalin situasi tersebut akan dimudahkan dengan baik dengan cara mencoba untuk memahami kenapa pelajar begitu menuntut materi, kemudian mencoba untuk merundingkan kompromi: membuat pelajar lebih menyadari mengenai kebutuhan mereka yang sebenarnya dan menggunakan metodologi yang menyenangkan untuk mengalihkan perhatian dari area yang memungkinkan timbulnya konflik.
Semoga artikel ini bermanfaat
