7.Approaches to course design (Pendekatan untuk Merancang Kursus) Desain kursus adalah proses dimana data mentah mengenai kebutuhan pelajar ...
7.Approaches to course design (Pendekatan untuk Merancang Kursus)
Desain kursus adalah proses dimana data mentah mengenai kebutuhan pelajar ditafsirkan agara menghasilkan berbagai tafsiran dari pengalaman mengajar.
1.Language-centred course design (Desain Kursus yang Berorientasi pada Bahasa)
Bertujuan untuk menggambarkan hubungan langsung antara analisa situasi target dan kandungan dari kursus ESP.
Bagaimanapun, nampaknya logis dan mudah, tapi hal ini memiiki beberapa kelemahan:
a). Dimulai dari pelajar dan kebutuhannya
b). Proses yang berorientasi pada bahasa juga bisa dikritik untuk prosedur statis dan infleksibel
c). Salah satu fitur menarik dari model ini nampkanya sistematis
d). Model berorientasi pada bahasa tidak memberikan pengakuan terhadap faktor- faktor yang pasti harus berperan dalam menciptakan beberapa kursus
e). Analisa berorientasi pada bahasa dari data situasi target di tingkat pemukaan
2.Skills-centred course design (Desain Kursus yang Berorientasi pada Keterampilan)
Dibentuk dalam dua prinsip dasar, yaitu :
a.Hipotesis teori dasar menggaris bawahi bahwa beberapa kebiasaan bahasa adalah keterampilan dan strategi tertentu, dimana pelajar gunakan untuk menghasilkan wacana diskusi.
b.Dasar pragmatis diperoleh dari perbedaan yang dibuat oleh Widdowson (1981) antara tujuan asli kursus dan proses asli kursus.
3.A learning-centred approach (Pendekatan yang Berorienatsi pada Pembelajaran)
Didasarkan pada prinsip bahwa pembelajaran ditentukan oleh pengajar secara total. Pembelajaran dilihat sebagai proses dimana pelajar menggunakan pengetahuan atau keterampilan yang mereka miliki untuk membuat rasa dari aliran informasi baru.
Kesimpulannya, kita harus melihat melebihi kompetensi yang memungkinkan seseorang untuk tampil, karena apa yang benar-benar ingin kita tulis bukanlah kopetensi itu sendiri, tapi bagaimana seseorang memperolehnya.
Dua implikasi pendekatan yang berorientasi pada pemebelajaran :
•Desain kursus adalah proses negosiasi
•Desain kursus adalah proses yang dinamis
Analisa kebutuhan menyatakan bahwa pelajar ESP membutuhkan bahasa Inggris agar mampu membaca teks dalam spesialisasi subjek mereka.
Daftar pertanyaan bisa digunakan untuk mendesain keefktifan kursus ESP. Analisa situasi target telah memberi pengaruh langsung pada perkembangan sillabus, materi, metodologi, dan tes. Proses desain kursus harus lebih dinamis dan interaktif. Inilah yang disebut pendekatan yang berorientasi pada pembelajaran, yaitu pendekatan dengan tujuan potensi yang maksimal dari situasi pembelajaran.
Semoga artikel ini bermanfaat
Desain kursus adalah proses dimana data mentah mengenai kebutuhan pelajar ditafsirkan agara menghasilkan berbagai tafsiran dari pengalaman mengajar.
1.Language-centred course design (Desain Kursus yang Berorientasi pada Bahasa)
Bertujuan untuk menggambarkan hubungan langsung antara analisa situasi target dan kandungan dari kursus ESP.
Bagaimanapun, nampaknya logis dan mudah, tapi hal ini memiiki beberapa kelemahan:
a). Dimulai dari pelajar dan kebutuhannya
b). Proses yang berorientasi pada bahasa juga bisa dikritik untuk prosedur statis dan infleksibel
c). Salah satu fitur menarik dari model ini nampkanya sistematis
d). Model berorientasi pada bahasa tidak memberikan pengakuan terhadap faktor- faktor yang pasti harus berperan dalam menciptakan beberapa kursus
e). Analisa berorientasi pada bahasa dari data situasi target di tingkat pemukaan
2.Skills-centred course design (Desain Kursus yang Berorientasi pada Keterampilan)
Dibentuk dalam dua prinsip dasar, yaitu :
a.Hipotesis teori dasar menggaris bawahi bahwa beberapa kebiasaan bahasa adalah keterampilan dan strategi tertentu, dimana pelajar gunakan untuk menghasilkan wacana diskusi.
b.Dasar pragmatis diperoleh dari perbedaan yang dibuat oleh Widdowson (1981) antara tujuan asli kursus dan proses asli kursus.
3.A learning-centred approach (Pendekatan yang Berorienatsi pada Pembelajaran)
Didasarkan pada prinsip bahwa pembelajaran ditentukan oleh pengajar secara total. Pembelajaran dilihat sebagai proses dimana pelajar menggunakan pengetahuan atau keterampilan yang mereka miliki untuk membuat rasa dari aliran informasi baru.
Kesimpulannya, kita harus melihat melebihi kompetensi yang memungkinkan seseorang untuk tampil, karena apa yang benar-benar ingin kita tulis bukanlah kopetensi itu sendiri, tapi bagaimana seseorang memperolehnya.
Dua implikasi pendekatan yang berorientasi pada pemebelajaran :
•Desain kursus adalah proses negosiasi
•Desain kursus adalah proses yang dinamis
Analisa kebutuhan menyatakan bahwa pelajar ESP membutuhkan bahasa Inggris agar mampu membaca teks dalam spesialisasi subjek mereka.
Daftar pertanyaan bisa digunakan untuk mendesain keefktifan kursus ESP. Analisa situasi target telah memberi pengaruh langsung pada perkembangan sillabus, materi, metodologi, dan tes. Proses desain kursus harus lebih dinamis dan interaktif. Inilah yang disebut pendekatan yang berorientasi pada pembelajaran, yaitu pendekatan dengan tujuan potensi yang maksimal dari situasi pembelajaran.
Semoga artikel ini bermanfaat